Fenomena - Jeritan Gerbong Maut

Situs Poker Online - 17 AGUSTUS Adalah hari yang paling bersejarah di indonesia, dalam sejarah masa lalu indonesia. Begitu banyak yang meninggalakan getih pahit yang begitu mencengamkan di masa lalu. Salah satunya adalah peninggalan Gerbong Kereta yang dulu milik kolonial belanda.

Gerbong Maut Bondowoso
Domino QQ - Ada banyak masyarakat dan sebagian besar adalah pejuang kemerdekaan indonesia yang telah menjadi korban didalamnya. Peristiwa itu pun kini sudah diabadikan dalam sejarah salah satu nya gerbong maut ini.

Didalam musium Brawijaya Malang, terdapat sebuah gerbong maut bekas peninggalan jaman kolonial belanda yang banyak menyimpan kisah pilu para pejuang kemerdekaan.

Tim Fenomenal pun tertarik untuk mewawancarai bapak penjaga musium mengenai sejarah kelam Gerbong maut ini. Konon kereta maut ini dipakai para tentara kolonial belanda untuk mengangkut para tahanan perang yang sebagian besar adalah masyarakat sipil yang membantu para pejuang indonesia.

Disetiap masing-masing gerbong memiliki kisah yang sama dari 3 gerbong kereta maut tersebut. Kereta tersebut dulunya dipakai untuk mengangkut para tahanan seperti, warga sipil yang kebanyakan sebagai Guru, Pedagang, Dan para pejuang kemerdekaan. uJar bapak penjaga musium''

Dikarenakan Napi yang cukup banyak, mengakibatkan untuk pemindahan tahanan dari penjara bondowoso menuju surabaya dengan menggunakan Gerbong kereta ini. Disetiap masing-masing gerbong nya di isi 100 orang lalu dikunci hingga mengakibatkan banyak korban meninggal didalamnya.

Baca Juga Fenomena Lainnya - Anak Kost Atau Anak Perantauan Memang Kreatif-Kreatif Yah

Proses itu terpaksa dilakukan untuk mencegah para ekstremist melakukan penyerangan terhadap petugas. Mengingat, keamanan penjara tak seketat di markas pertempuran. Hingga pada Sabtu sore tanggal 22 November 1947, nama ke-100 pejuang yang akan bernasib nahas itu dipanggil oleh sipir untuk diberangkatkan ke penjara Bubutan, Surabaya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kuswari (salah satu pelaku Gerbong Maut) yang dikutip dari jurnal skripsi Suhartoko berjudul Peristiwa Gerbong Maut (1999) , dirinya saat itu sedang ditahan di markas Veiliqheids dienst Mariniers Brigade (VDMB), untuk dilakukan proses interograsi. Pada jam 17.00, ia dikumpulkan bersama tahanan lainnya di kamar 17.

Situs Judi Online - Pada tanggal 22 November Tahun 1947, Dirinya bersama 100 tahanan lainnya di pindahkan dan berkumpul di satu ruangan nomor 10. Keesokan paginya  tepatnya pada tanggal 23 November Tahun 1947. Para tahanan di bangunkan tepatnya pukul 3.30 wib termasuk dirinya.

Para Tahanan Yang Akan Di Pindahkan Menggunakan Gerbong Maut.


Situs Poker Online - Beranjak pukul 4.30 wib terdengar panggilan dari sipir, agar para tahanan mengambil barang-barang pribadinya di kantor.Komandan VDMB, Van Der Doord, kemudian datang pada pukul 5.00 WIB. Saat itu, para tahanan disuruh berbaris di muka rumah penjara untuk diabsen. Mereka selanjutnya digiring menuju stasiun dengan berjalan kaki dengan kaki terantai.

Pemindahan tahanan ini sejatinya bukanlah hal yang baru dan seringkali dilakukan saat kapasitas penjara telah penuh. Alhasil, saat proses pemindahan dilakukan, para penduduk setempat sering bergerombol di sekitar stasiun untuk melihat-lihat.

Untuk memastikan Apakah kerabat, sanak saudara, dan familinya ada yang diangkut pada saat itu. Namun pihak Belanda pun tak kalah cerdik. Mereka mengubah jadwal keberangkatan menjadi pukul 22.00 malam sampai 05.00 pagi. Alhasil, para penduduk tak bisa melihat karena saat itu sedang diberlakukan jam malam.

Pengiriman tahanan pada 23 November itu sendiri, merupakan yang paling nahas dan memakan banyak korban. Hal ini sejalan dengan pengakuan Singgih (salah satu penumpang selamat) yang termuat dalam brosur Peristiwa Gerbong Maut (1958) di halaman 1. Saat itu, para tawanan telah dipersiapkan sejak pukul 4.50 pagi. Di mana mereka semua dimasukan ke dalam gerbong barang yang terkunci rapat.

Baca Juga Fenomena Lainnya - Ketahuilah 6 Aroma Ini Yang Bisa Menandakan Kedatangan Mahkluk Halus

Gerbong tersebut terdiri dari tiga rangkaian. Pertama Gerbong GR No. 5769 berisi 32 orang. Kedua, Gerbong GR No. 4416 berisi 30 orang. Yang ketiga, Gerbong GR No. 1052 yang berisi 38 orang. Semua rangkaian akan diberangkatkan sembari menunggu kedatangan kereta api dari jurusan Situbondo menuju Kalisat, Jember, Jawa Timur.

Sayang, kereta yang ditunggu agaknya datang terlambat. Sementara itu situasi di dalam rangkaian gerbong semakin gaduh. Riuh tak terkendali. Hal ini disebabkan udara yang ada semakin pengap dan panas karena terkunci rapat. Belum lagi ditambah dengan puluhan orang yang saling berdesak-desakan karena ukuran gerbong yang sempit. Semakin membuat panik situasi.

Bandar Poker - Dalam situasi seperti itu sedikitnya ada 50 orang lebih yang meninggal dunia di setiap masing-masing gerbongnya. Bersyukur dan jangan pernah melupakan para jasa pahlawan yang merelakan sepenuh jiwa dan raganya untuk kemerdekaan indonesia.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena - Spesies- Spesies Gajah Purba

Fenomena - Inilah Kakek Tertua Yang Membintangi Film Porno Jepang

Fenomena - Tak Kalah Hebat, Wanita Suku Pedalaman Tak Kalah Cantiknya